Senin, 07 November 2011

Menuju bangkitnya khilafah Islam?

By John Waage

Senior Editor

CBN News 2011

Seiring munculnya pertunjukan seru di dunia arab, muncul juga berbagai diskusi yang membahas siapa yang seharusnya kita bantu. Siapa yang seharusnya ditumbangkan, berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk itu, apa pengaruhnya bagi anggaran militer kita, dan apakan pemimpin kita di washington telah memiliki berbagai rencana terkait dengan penggantian rezim yang berkuasa dan pengikutnya. Semua orang dapat melihatnya

Namun pengamatan yang lebih luas terhadap perubahan ini, menunjukkan bahwa pengusiran para penguasa di Tunisia dan mesir, perkiraan jatuhnya gaddafi di Libya dan saleh di yaman dan pergolakan di Bahrain bahkan Syria, akan dapat menciptakan iklim yang cocok bagi pergerakan menegakkan kembali khilafah Islamiyah – sebuah kesatuan politik umat muslim dibawah komando seorang pemimpin, khalifah.

Dunia Islam tengah kehilangan khalifahnya sejak pemimpin sekuler turki, kemal atatruk, membuang khilafah usmani pada tahun 1924 setelah kekalahannya dalam perang dunia I. Namun sesungguhnya institusi khilafah memiliki hubungan erat dengan Islam itu sendiri, seorang khalifah telah memimpin umat muslim hampir sepanjang waktu semenjak murid-murid nabi Muhammad mendirikannya pada abad ke 7.

Kenyataan bahwa khilafah telah dikalahkan oleh kekuatan orang orang kafir dari kalangan Kristen-barat dan khalifah telah diakhiri kepemimpinannya, menimbulkan sebuah luka yang semakin lama semakin memburuk bagi dunia arab bahkan seluruh komunitas muslim yang lebih luas.

Kini para rezim arab yang telah jatuh maupun tengah terancam bahaya di tahun 2011 ( terkecuali Bashar Assad di Syria) semuanya adalah teman amerika atau telah memberikan manfaat tertentu bagi kepentingan amerika di kawasan timur tengah. Tanda tanda dari mesir telah terlihat bahwa pemerintahan yang nantinya akan muncul di mesir kelak akan lebih menusuhi amerika terlebih lagi pada Israel, lebih Islami dari rejim Mubarak dan lebih berbahaya bagi jutaan umat Kristen yang tinggal disana.

Pada kenyataanya, dalam semua Negara Negara yang tengah rusuh – Bahrain, yang merupakan rumah bagi pangkalan ke 5 amerika dan terletak di tempat paling strategis perminyakan dunia, Yaman: yang mana diktator disana telah membantu kita memerangi keberadaan al-qaeda di dalam negaranya, dan Libya, yang mana pemimpin pemberontaknya adalah orang yang aktif berperang melawan amerika di afganistan – semuanya sangatlah mungkin muncul pemimpin-pemimpin baru yang menimpakan kesalahan pada amerika dan israel atas semua problema kehidupan yang mereka hadapi.

kaum arab di timur tengah telah mulai mengajarkan sikap anti semit, dan jutaan orang meyakini bahwa mereka telah menjadi korban konspirasi yang mendunia antara yahudi dan zionisme, yang menjadikan amerika sebagai ujung tombaknya untuk mengontrol kekayaan dunia.

Memadukan keyakinan dan arus pemikiran menuju Islam di kalangan non arab turki yang kini sedang menjauh dari amerika dan Israel dan mendekati iran dan Saudi Arabia, dan adanya skenario untuk memunculkan kembali kekhilafahan Islam, di tempat dimana dulu khilafah pernah berdiri.

Penulis Walid Shoebat, seorang muslim yang kini telah menjadi Kristen, meyakini kebangkitan kembali kekilafahan yang kuat, akan menjadi bencana besar bagi dunia barat. ia menulis dalam buku karangannya: God’s War on Terror (perang melawan terror atas perintah Allah), adalah manakala seorang khalifah dari dalam ruang kerjanya sudah menetapkan keputusan untuk melakukan Jihad:

“Jihad yang diperintahkan seorang khalifah adalah jihad murni yang pernah diajarkan dalam Islam mengenai Jihad yang sebenarnya – dan bukanlah model jatuhkan sebuah bom di sebelah sini atau sebuah serangan ke arah sana” demikian dikatakannya pada CBN News. “ Ia akan berwujud sebuah perang religious modern yang belum pernah kita alami sebelumnya, dan akan terjadi serentak di seluruh permukaan bumi.”

“Ia akan melibatkan segala hal yang dapat dilakukan oleh kalangan Islam, dari perang di bidang ekonomi, sampai memblokir seluruh akses minyak, sampai perang cyber sampai serangan militer yang multi sector.

Sebagian orang ragu dengan alasan dunia Islam terpecah sangat dalam antara sunni dan syiah. Kemungkinan bangkitnya kembali institusi khilafah sangatlah suram. Namun hal-hal yang lebih aneh lagi telah terjadi. Semua itu tengah terjadi sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar